Rumah Panjae atau Rumah Betang merupakan rumah berasitektur tradisional dengan bentuk memanjang yang menjadi ciri khas suku Dayak Iban di Kalimantan Barat. Rumah Panjae bukan hanya sekedar tempat tinggal, lebih dari itu Rumah Panjae memiliki makna budaya yang sangat besar bagi suku Dayak Iban. Adat istiadat merupakan hal yang paling fundamental dalam membentuk identitas budaya yang terkait erat dengan Rumah Panjae. Oleh karena itu Ruma Panjae merupakan perwujudan fisik dari tradisi dan struktur sosial, budaya dan spiritual mereka yang mengakar yang melambangkan kehidupan komunal, ikatan kekerabatan, dan identitas kolektif suku Dayak Iban. Selain itu, Rumah Betang berperan sebagai titik fokus pelestarian dan transmisi praktik budaya, tradisi lisan, dan ritual adat, sehingga memainkan peran penting dalam melestarikan warisan budaya suku Dayak Iban.
Rumah Panjae Sungai Utik berbentuk memanjang dengan ketinggian sekitar 1,5 meter, menjadi pusat kehidupan masyarakat Menua Sungai Utik yang masih terjaga baik. Rumah Panjae terbagi dalam beberapa ruang diantaranya Tanju, Kaki Lima, Ruai, Sadau, Bilik dan Uji Bilik. TANJU’ berupa ruang terbuka tanpa atap, berupa teras luar yang mengikuti Panjang rumah, digunakan untuk menjemur hasil panen, pakaian, ritual awal juga sering dimulai di ruang ini. KAKI LIMA adalah ruang teras dengan ukuran lebar lebih kecil, sekitar 120 cm memanjang, berada diantara Tanju’ dan Ruai, beratap dan terdapat tempat duduk. Digunakan untuk tempat anak anak bermain, menganyam kerajinan maupun duduk santai berdiskusi. RUAI merupakan ruang teras dalam, beratap, lebar dan memanjang yang berfungsi untuk tempat berkumpul melepas lelah dan bercerita sambil minum arak atau mereka menyebutnya “ngantor”, sebagai ruang pertemuan, menerima tamu, tempat ritual adat seperti gawai, mendoakan anak yang baru lahir, kematian dan lainnya. Ruai merupakan sentra dari kegiatan sosial keseharian masyarakat Dayak Iban. SADAU merupakan bagian atas bilik dan dibawah atap rumah yang dijadikan tempat untuk menyimpan hasil panen seperti padi, jagung maupun hasil kerajinan berupa tikar dan lainnya. BILIK merupakan ruang bagi keluarga yang terbagi menjadi ruang tidur, ruang keluarga, ruang kamar mandi serta terhubung dengan Uji Bilik atau dapur. Bilik juga tempat menyimpan benda pusaka seperti gong, guci dan lainnya. Sementara bilik tuai rumah (ketua adat) berada di tengah-tengah. UJI BILIK merupakan ruang dapur sederhana, sebagai tempat memasak. Rumah Panjae ini memiliki peran yang penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat suku Dayak Iban dan mencerminkan kekayaan budaya serta kehidupan komunal yang erat.
beberapa pilihan paket belajar budaya Dayak Iban bisa dilihat pada website:
https://sungaiutik.com/paket-wisata-sungai-utik/